Halaman

Kamis, 30 Maret 2023

PENGERTIAN SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah suatu sistem yang terdiri dari komponen manusia, perangkat lunak, peralatan keras, dan prosedur-prosedur yang saling terkait dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, mengambil, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan oleh suatu organisasi. Sistem informasi memiliki peran penting dalam mendukung pengambilan keputusan, pengendalian operasi, dan komunikasi dalam suatu organisasi. Dalam sistem informasi, informasi dianggap sebagai aset yang penting bagi suatu organisasi dan harus dikelola dengan baik untuk mendukung kegiatan bisnis dan strategi organisasi. Sistem informasi dapat mencakup teknologi dan infrastruktur yang mendukung pengelolaan informasi dalam organisasi, seperti perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komputer, database, dan teknologi informasi terkini seperti komputasi awan, big data, dan kecerdasan buatan.


Minggu, 08 Januari 2012

KEHIDUPAN

Suatu hari ketika Irf pulang kerja, Biyan si putri kecilnya langsung berlari dan dapeti ke Ayahnya dan bertanya,

"Yah, apakah kita bisa hidup tidak berdosa selama hidup kita ini?".
Ayahnya memandang kepada putri kecilnya itu dan berkata, "Tidak, nak".

Putri kecil ini kemudian memandang Ayahnya dan berkata,
"Apakah kita bisa hidup tanpa berdosa dalam setahun?"
Ayahnya kembali menggelengkan kepalanya, sambil tersenyum kepada putrinya.

"Oh iya Ayah, bagaimana kalau dalam satu bulan, apakah kita bisa hidup tanpa melakukan kesalahan?"
Ayahnya tertawa, "Mungkin tidak bisa juga, nak".

"OK Ayah, ini yang terakhir kali, apakah kita bisa hidup tidak berdosa dalam satu jam saja?".
Akhirnya ayahnya mengangguk, "Kemungkinan besar, bisa nak ".

Biyan tersenyum lega.
"Jika demikian, aku akan hidup benar dari jam ke jam, Ayah. Lebih mudah menjalaninya, dan aku akan menjaganya dari jam ke jam, sehingga aku dapat hidup dengan benar...."

Banyak hal yang dapat diambil hikmah dari pengalaman saya diatas,
Kita hidup dari waktu ke waktu, dengan memperhatikan cara bagaimana menjalani hidup. Dari hal yang paling kecil, sederhana sekalipun, akan menjadikannya terbiasa, dan apa yang sudah biasa dilakukan akan menjadi sebuah sifat yang berubah jadi sebuah karakter, melalui karakter akan menjadi destiny.

Kamis, 22 Desember 2011

KOMPUTER DAN KEMISKINAN

Komputer dibuat dengan tujuan untuk meringankan pekerjaan manusia, seperti menghitung, menulis, menggambar, dan lain - lain. Komputer dari masa ke masa telah mengalami perkembangan. Komputer yang pada awalnya berukurang sebesar lapangan sepak bola sekarang telah berukuran kecil.


Untuk sebagian masyarakat Indonesia, komputer bukanlah hal yang terdengar asing di telinga mereka. Namun, untuk sebagian masyarakat, masih ada yang ‘buta’ tentang komputer. Hal ini disebabkan karena kurang meratanya penyebaran Informasi Teknologi (IT) dan keterbatasan biaya. Bagi mereka, komputer adalah barang mahal karena untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari mereka saja sudah sulit, terlebih lagi untuk membeli komputer.


Komputer dengan spesifikasi rendah yang terbilang murah bagi masyarakat kalangan menengah-atas. Namun, komputer dengan spesifikasi rendah tersebut masih menjadi barang mewah bagi kalangan menengah-bawah. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan kebijakan – kebjikan pemerintah, seperti memberikan komputer secara gratis di daerah pedalaman dan memberikan pelatihan dalam menggunakannya. Seperti yang dilakukan di daerah Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Pemeritah dibantu dengan donatur menyelenggarakan pelatihan komputer demi meningkatkan life skill masyarakat di daerah tersebut. Metode yang dilakukan pemandu seperti metode mengajar kursus private, karena peserta pelatihan diajarkan satu demi satu sampai mencapai tingkat kemampuan yang diinginkan. Dengan pelatihan komputer ini, diharapkan kemampuan dan ketrampilan sumber daya manusia dapat meningkat, sehingga mampu bersaing di pasar kerja.


Di Indonesia, kecepatan Informasi Teknologi tidak seiring dengan kecepatan adaptasi masyarakat Indonesia untuk mengenal atau mempelajari karena masalah infrastruktur, ekonomi dan pengetahuan yang kurang baik. Jika dibandingkan dengan negara tetangga di kawasan Asia Tenggara, seperti Malaysia dan Singapura, perkembangan IT di Indonesia masih kurang. Untuk mengatasi masalah ini dan menciptakan masyarakat yang ‘melek IT maka hal pertama yang harus dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan yang cukup untuk Guru, Dosen, dan Pengajar yang terlibat di dunia pendidikan. Jika Guru, Dosen dan, Pengajar mendapatkan pengetahuan di bidang IT yang cukup maka hal ini akan membawa dampak positif untuk siswa / siswi atau mahasiswa / mahasiswi untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih baik dan luas.

Beberapa hal yang dibutuhkan bahwa kita harus melek IT secara khusus Guru, Dosen dan Pengajar adalah :

1. Pembelajaran akan lebih menarik sehingga akan dapat menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran dari guru

2. Materi pembelajaran dapat dikemas dalam sebuah alat maka itu sama dengan menjinjing dunia dalam satu genggaman

3. Menggunakan internet untuk mencari dan mengumpulkan informasi yang diperlukan untuk mengajar jelas akan memudahkan guru dalam melakukan persiapan

4. Pembelajaran jelas akan lebih relevan dengan dunia nyata karena materi yang ada di internet adalah materi - materi yang terbaru dan dapat selalu diupdate

5. Pembelajaran jelas akan lebih kontekstual dan bermakna

6. Pembelajaran berbasis teknologi informasi ini akan mendorong guru untuk dapat menciptakan sendiri materi-materinya





Sumber:


A. Bahan tulisan:


B. Bahan gambar:










Kamis, 24 November 2011

Anak Belajar Dari Kehidupannya

ANAK BELAJAR DARI KEHIDUPANNYA


Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengan ketakutan, ia belajar gelisah.
Jika anak dibesarkan dengan rasa iba, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan olok-olok, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan iri hati, ia belajar kedengkian.
Jika anak dibesarkan dengan dipermalukan, ia belajar merasa bersalah.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai.
Jika anak dibesarkan dengan penerimaan, ia belajar mencintai
Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri.
Jika anak dibesarkan dengan pengakuan, ia belajar mengenali tujuan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa berbagi, ia belajar kedermawanan.
Jika anak dibesarkan dengan kejujuran dan keterbukaan,
Ia akan belajar kebenaran dan keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan.
Jika anak dibesarkan dengan persahabatan,
Ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan.
Jika anak dibesarkan dengan ketentraman,
ia belajar berdamai dengan pikiran.

Kebudayaan sunda

K E B U D A Y A A N S U N D A

Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang sangat banyak. Budaya lahir dari kebiasaan dan setempat dari nenek moyang hingga menjadi turun-menurun sampai saat ini. Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di berbagai aspek keidupan.

Seperti kebudayanan sunda, kebudayaan sunda tersebut adalah kebudayaan tertua yang awalnya berasal dari jawa barat. Kebudayaan sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia yang dalam perkembangannya perlu di lestarikan dan hampir semua masyarakat sunda beragama Islam namun ada juga yang bukan islam, walaupun bebeda-beda namun tetap bersatu.

Kebudayan sunda memiliki ciri-ciri khas tertentu, secara umum kebudayaan sunda yang sering dikenal masyarakat yang reigius. Selain itu masyarakat sunda juga memiliki budaya lainnya yang khas samapai saat ini masih dilakukan oleh orang sunda tersebut seperti bahasa kesopanan, rendah hati kepada yang lebih tua dan peduli kepada sesama.

Kebudayaan sunda tersebut memiliki adat yang sejak dulu sampai sekarang masih di adakan oleh masyarakat sunda yaitu Jaipong. Jaipong tersebut di sebut juga tarian khas masyarakat sunda yang di ciptakan oleh Gugum gumbira. Tarian tersebut di gemari oleh sebagian masyarakat sunda dan populer sampai ke kalangan-kalangan lain.